Mungkin FPI harus belajar sama
Pak Dayat. Pagi lalu, 24 sept 2013 awal kuliah semester lima di sastra Inggris
UGM mata kuliah World Literature. Pak Dayat, salah satu dosen sastra yang
lumayan gua kagumin, gak maksut menye-menye dia baca ini trus gua di…… toh
nilai gua selalu relative jelek dibuatnya. Yang buat gua kagum sifatnya yang
gak ‘saklek’ sama keadaan apalagi kalo dibandingin dengan umurnya dan budaya
Jogja yang amat kental. Dosen yang gapernah ketebak jalan pikirannya, yang
slalu bikin gua ngebatin ‘shit, kenapa gua ga kepikiran begitu’ tapi, penampilannya
ga semenarik pikirannya but, he has his own style and I like it.
‘saya
gasuka pake batik karna sejarahnya batik adalah untuk kaum ningrat dan saya
bukan ningrat, ningratan iya. Lagi pula batik itu jelek, warnanya dominan
coklat, panas lagi’. Haha tawa kelas pecah.
Entah dari mana awalnya tadi ia
sempat ngebahas kata cosmopolitan, yang menurutnya adalah orang yang bisa
menerima, membaur dengan dunia. Makan pizza, make handphone, itu cosmopolitan menurutnya.
Dia ambil contoh lain yaitu ajang Miss World, beberapa orang yang bilang...
‘itu
merendahkan bangsa bla..bla…bla.. dan bla…bla..bla….Orang seperti itu pasti
bukan orang cosmopolitan.'
‘wong
ndelok wedok-wedok ayu yoo aku seneng, mung ngono tok kan, ra ngopo-ngopo kok
do protes'. sambil gua angguk-angguk setuju.
Tiba-tiba kepikiran, harusnya FPI
ikut kuliah ini. Gua setuju sama statement Indonesia Negara Islam terbesar di
dunia. Terus kenapa? Emang kalo kita mayoritas islam, gak boleh ada penduduk
beragama lain? Atau warga non-islam gak boleh bikin event? Apa pikiran mereka
tuh semua aturan di Negara ini harus berdasar persetujuan dan suka-suka kalian
petinggi-petinggi FPI?
Kalo iya, gua prediksiin bakal ada ribuan kebudayaan
kita yang bakal musnah. Kan menurut mereka bakar menyan, naroh sesajen sebelum
acara adat, atau ritual-ritual adat lainnya itu musyrik.
Kalo gua pribadi
mikir, tugas kita itu cuma menyebarkan ajaran-ajaran baik dari Islam untuk
semua orang, bukan maksa orang ngelakuin apa yg kalian inginkan, apa yg menurut
kalian baik, apa yang menurut kalian paling benar. Dan dengan cara kekerasan.
Itu yang paling bikin gua enek. Kekerasan.
Gua orang Islam, tp sampe
sekarang gua gapernah setuju ada huruf I di akronim F-P-I yang kepanjangannya
Front Pembela ISLAM, karna sampe sekarang gua ga ngerasa di bela tuh, dibikin
malu iya. You get it?
No offense, ini cuma pendapat
pribadi. Semoga lekas sembuh, Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar